Padahal, sosok Luis jauh berada di atas sana, di luar ruang lingkup dari kubah Sihir Penghalang yang menutupi Negeri Ecclesia ini. Bahkan tubuh Luis juga tidak kelihatan dari tempat pertempuran—berupa istana ruang singgasana—yang sekarang, tapi suara pemuda buta itu sebelumnya, dapat terdengar dengan sangat jelas beserta irama khas yang menyebalkan. Suara Luis menggema bagai sebuah wahyu dari para dewa. "Cih!" Lucifer menegakkan badan, mengepakkan sepasang sayapnya yang sudah tampak baik-baik saja. " ... bukan Azazel, ya?" Harga diri sang iblis perwakilan dari dosa kesombongan ini tampak terluka, mana kala ia menemukan fakta bahwa orang yang berhasil melukainya adalah seorang manusia. Dan Luis bisa menebak apa isi kepala Lucifer saat ini. Seperti ... bagaimana mungkin seorang manusia b