BAB 125: Celah Kegelapan

1051 Kata

Kadar kesabaran Luis bukan hanya semakin menipis, tapi rasanya sudah habis. Menghadapi sosok malaikat-iblis macam Azazel ini benar-benar membuat badanya meriang dan panas dingin. Ia bahkan sampai berteriak untuk mendesak Azazel tadi. Hingga akhirnya malaikat-iblis itu berhasil memanggil Verus. Tongkat sekaligus juga senjata seperti pedang karena memiliki dua mata yang runcing dna tajam—mungkin sekilas akan tampak seperti tombak pula. “Oho … aku sungguhan bisa memanggilnya? Apa ini ulahmu, Luis? Aku baru pertama kali memiliki senjata dengan akal mereka sendiri!” seru Azazel heboh. Wajahnya tampak sangat riang gembira. Bahkan ada sedikit semu merah di pipinya. Leviathan mendengar suara berisik itu langsung menoleh, mengalihkan pandangan dari Bellerophon. Menatap Azazel sedikit sinis. “Itu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN