Pertemuannya dengan Lio setelah sekian tahun lamanya, sangat menyita perhatian Eve. Rencananya ke dokter jadi tertunda karena suasana hatinya benar-benar kacau. Eve pulang ke apartemen dengan kondisi terguncang. Beruntung Arnesh belum pulang sehingga ia bisa menangis sepuasnya demi mengeluarkan segala emosi yang bersarang di hatinya. Setelah puas meluapkan emosinya, Eve pergi mandi dan membersihkan diri. Lalu kemudian melakukan pekerjaan seperti biasa. Menyiapkan makan malam dan menunggu kepulangan Arnesh yang sepertinya cukup terlambat. Hampir setengah jam Eve menunggu. Duduk di kursi meja dengan wajah tidak b*******h. Disisa kewarasannya, ia mencoba memikirkan dengan baik apa yang terjadi tadi sore dan bagaimana harus bertindak. Lio tidak bisa dihadapi sendiri. Ia harus segera memberit