‘Ciiiitttttt … BRAAAK!’ Suara keras benturan terdengar, diikuti suara teriakan. “Elody!!” Tara membuka mata begitu mendengar sang suami berteriak memanggil nama sekretarisnya. Kedua kakinya bergetar. “Sayang, kamu di sini saja.” Arga melepas pelukannya lalu berlari ke arah jalan. Mobil-mobil, kendaraan roda dua sudah banyak yang berhenti. Elody mengedip pelan. Napas wanita yang tergeletak di jalan aspal itu memburu. Dia tidak merasakan apa-apa setelah tubuhnya terbentur badan depan mobil, kemudian terpental entah seberapa jauh. “Elody … kamu tidak apa-apa?” tanya Arga melihat Elody masih membuka mata. Pria itu segera menurunkan tubuh kemudian perlahan mengangkat tubuh Elody. Membawa sekretaris istrinya itu ke tepi jalan. Kepala Elody berdarah. “Saya … saya tidak apa-apa, Pak.” Elody