Selamat membaca Sebelum Miki membuka pintu apartemen, tiba-tiba pintu terbuka sendiri dan memperlihatkan seorang pria yang hanya berdiam diri di tengah pintu. Sedangkan Miki juga hanya diam karena tidak berani mengajak Eden bicara terlebih dahulu. Sesaat kemudian, sudut bibir Eden tersungging ke atas membentuk senyuman hangat. "Kemarilah ...," tuturnya lembut sembari membuka kedua tangan lebar. Tatapan Miki tiba-tiba melemah, dia melangkah dan langsung menghambur ke pelukan Eden sembari memejamkan mata dalam-dalam karena terlalu senang dengan sikap Eden yang sudah kembali seperti sebelumnya. Eden mengusap-usap punggung Miki lembut dan mencium puncak kepala Miki penuh kasih sayang. "Ayo masuk dulu, kita bicara di dalam," tuturnya dengan nada suara rendah. Miki mengangguk patuh dan menur