Riri mendengar semua yang Reza katakan pada Rudi di balik pintunya. Dia mendengar kalau cinta Reza untuknya sudah pudar, semenjak dirinya melarang Reza untuk menemui Dila da Sovia. "Sungguh kejam sekali kamu, Za. Kamu tidak bisa mengerti wanitamu yang kemarin sedang mengandung," gumam Riri. Riri hanya bisa menahan air matanya. Sebisa mungkin dia tidak ingin mengeluarkan air matanya untuk laki-laki sebrengsek Reza. Riri mengurai senyumannya sebagai penenang hatinya dengan memandangi wajah Bima yang sedang tertidur di gendongannya. Wajah Bima yang polos dan lucu, selalu menjadi penyejuk hati Riri di saat sedang sedih mengingat semua kenangan bersama Reza. Tidak mudah melupakan semua kenangan indah yang sudah ia lalui bersama dengan Reza. Semua semakin lekat dan terus terbayang oleh Riri s