26

764 Kata

Dengan langkah kaki pelan dan sedikit bergetar. Dewi berjalan ke arah panggung dengan wajah di sembunyikan dalam tundukan ke bawah. Semua mata memandang ke arah Dewi mengikuti arah lampu sorot yang yerus mengekor tubuh mungil itu. Dewi sudah berdiri tepat di samping Nenek Aini. Nenek Aini langsung emmeluk Dewi dengan erat dan menangis. Dewi sendiri tidak tahu apa yang terjadi sebenarnya. Ia hanya mengukuti langgilan Nenek Aini untuk naik ke panggung. Rangga melangkah ke depan menatap ke arah panggung dengan seksama. "Dewi ... Siapa kamu sebenarnya? Begitu banyak rahasia tentang dirimu yang kau sembunyikan agar semua orang tak mengenalmu dengan baik," batin Rangga yang terus menggerutu sendiri. Nenek Aini langsung mengendurkan pelukannya dan merangkul Dewi dari arah samping. Pak Dodik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN