34

1336 Kata

Sampai siang hari, Dewi masih berada di depan ruang ICU menunggu Bening, adik perempuan yang ia sayangi. Ponsel miliknya terus berdering sejak tadi, namun Dewi memang mengabaikan semua panggilan itu dan sengaja tak membuka pesan singkat yang di kirim dari biro jasa tempat ia bekerja. Atta menatap Dewi dari kejauhan Ia tahu betapa sayangnya Dewi kepada Bening, adiknya. Pengorbanan Dewi hingga berada di titik ini mengusahakan Bening untuk tetap bertahan hidup dan kalau pun ada keajaiban Bening bisa sembuh total. Sesekali kedua matanya menatap ke arah ruang ICU itu. Ia bahkan lupa kalau dirinya sudah lapar karena belum mengisi perutnya dengan makan siang. "Makanlah, ini aku bawakan makan siang untukmu. Sejak pagi, aku lihat kamu belum makan apapun," ucap dokter Atta kepada Dewi sambil me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN