5 Kedua langkah kaki beriringan dengan suara nyaring sepatu pantopel menyentuh lantai. Suara bisik-bisik itu semakin membuat telinga menjadi gatal dan tak tahan untuk melabrak satu per satu teman-teman sekantornya. Dyah menatap ke arah sekeliling ruangan dan menggebrak meja dengan sangat keras. "Kalian tidak usah berbisik, sini bicara di depan saya!!" teriak Dyah keras dan lantang. Suasana di kantor itu sudah ramai, karena waktu masuk kerja sudah dimulai. Semua orang yang ada di ruangan itu hanya menunduk. Padahal baru saja, mereka beramai-ramai saling berghibah dan menjelek-jelekkan Rara yang dianggap sebagai simpanan bos besarnya itu. Rara hanya menundukkan kepalanya menahan isak tangisnya. "Mbak Rara, dipanggil Pak Saifudin untuk segera ke ruangannya," ucap Dita pelan kepada Rar