SS.26

1027 Kata

Baihaqi menatap pintu rumah bambu yang di tutup dengan keras oleh Rara. 'Salahku apa, Ra? Kenapa kamu begitu marah kepadaku?' batin Baihaqi di dalam hatinya. Baihaqi membalikkan tubuhnya dan kembali ke Pondok Pesantren dengan perasaan yang tak karuan. hari ini sudah beebrapa akli, ia menyakiti Rara, membuat kecewa wanita hamil itu. Langkahnya begitu gontai, antara logika dan perasaannya terasa mengganggu jiwa dan hatinya. Sama seperti Rara yang sudah terbaring di tempat tidurnya, lampu kamarnya sudah dimatikan. Kedua matanya tidak mau terpejam. Hatinya merasa bersalah telah bersikap kurang baik terhadap Baihaqi tadi. Cahaya lampu menyorot masuk ke dalam kamar tidur Rara melalui celah-celah jendela. Air mata Rara tiba-tiba saja sudah penuh di pelupuk matanya. 'Maafkan aku Mas Bai. Buka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN