Andini melepaskan diri dari pria yang merangkulnya lalu mendekati Aira. "Mbak tunggu bentar, saya harus liat Kia dipindah ke kamar dulu. Nanti kita bicara." Aira mengangguk pelan. Dengan sisa kekuatannya, ia berdiri untuk mengikuti langkah Andini dan juga brankar Saskia. Mendadak ia merasa sedikit malu karena mengira Andini sedang berduaan dengan Raka. Bahkan, imajinasinya begitu mengerikan. Ia sudah membayangkan untuk menjambak rambut Andini karena marah. Aira duduk di depan ruangan Kia bersama pria yang tadi menemani Andini karena hanya Andini yang diperbolehkan untuk masuk ke ruang intensif itu. Aira mencuri tatap ke pria yang masih muda itu, tetapi ia tak bisa menyimpulkan siapa si pria. Apakah dia saudara Andini atau malah pacarnya? *** Di tempat lain, Raka baru saja mengakhiri