103. Kondangan

1508 Kata

Siang itu, seperti yang sudah direncanakan, Aira dan Raka menjemput Andi di rumah Yeni. Aira sudah tak takut lagi dengan rumah itu karena sudah lama Doni tak ada di sana. Bahkan, Doni sudah tak pernah disebut-sebut lagi dalam rumah itu. Ia bahkan mendengar bahwa ibunya sudah yakin akan bercerai dengan Doni. Itu melegakan. Yang lebih melegakan Aira adalah usaha milik ibunya berjalan dengan baik. Meskipun di awal ibunya sangat kesusahan, sekarang semua terlihat berbeda. Pesanan kue Yeni sungguh melimpah setiap harinya. Apalagi ketika lebaran, natal, dan tahun baru. Juga di musim liburan. "Ma, aku bawa Andi dulu ya," kata Aira berpamitan. "Ya. Hati-hati di jalan, Nak Raka," pesan Yeni pada menantunya. "Siap, Ma. Yuk, Ndi. Kita cabut sekarang aja," ajak Raka pada adik iparnya yang kini te

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN