98. Teguran dari Raka

1512 Kata

Keesokan harinya, karena merasa tak enak badan, Aira pun memutuskan untuk tetap di kamar saja. Ia masih sedikit pusing karena semalam ia tak bisa tidur nyenyak usai ia muntah-muntah. Ia baru bisa tidur setelah ia meminum obat penenang yang ia miliki. Hal itu tentu saja membuat Raka merasa khawatir dengan kondisi kesehatan Aira "Mana Ai?" tanya Tere ketika ia melihat Raka yang menyiapkan sarapan. "Di kamar, dia baru nggak sehat," jawab Raka yang sedang menunggu roti keluar dari panggangan. "Lho, Ai sakit apa?" tanya Tere lagi. Raka berdecak kesal lalu ia memindahkan semua roti bakar itu ke meja makan. "Mami ke sini dulu, aku mau ngomong." "Mami mau liat kondisi Aira," kata Tere. "Iya, tapi Mami ke sini dulu. Kita harus bicara," pinta Raka. Ia mengoleskan selai kacang ke roti tersebut

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN