Beberapa hari dan malam berlalu. Aira melewati waktu itu dengan berdebar karena keputusan yang telah ia ambil sebelumnya. Ia siap menerima benih dari Raka. Itu artinya, ia mungkin akan bisa segera hamil. Semoga saja begitu, Aira berharap demikian. Aira tak hanya bersantai selama waktu datang bulannya kemarin. Ia mulai membaca artikel-artikel yang berhubungan dengan ibu hamil, juga tentang bayi. Ia merasa senang mempelajari itu karena itu membuatnya jauh lebih siap lagi. Dan malam ini, Aira memastikan dirinya sedang dalam masa subur. Ia bersiap di kamar mandi, membersihkan dirinya lalu memakai lingerie berwarna pink yang pernah dibelikan oleh mertuanya. Ia menatap dirinya di cermin. Bentuk tubuhnya yang dulu begitu datar, kini sudah cukup berubah meskipun dadanya tetap saja mungil. "Ya a