Cia memperhatikan Varo yang sedang mengemudi, helahan nafas Cia membuat Varo menoleh. "Kamu kenapa?" Varo menggenggam tangannya, Cia menarik gegaman Varo. Ia memalingkan mukanya menatap kearah jendela mobil. Varo membawa Cia ke kantornya karena masih ada berkas yang harus ditanda tanganinya. Ia menarik Cia dan menggenggamnya. Semua mata di lobi kantor menatap mereka sambil berbisik-bisik. "Lepasin kak, malu!" ucap Cia mencoba melepaskan tangannya dari tangan Varo. Varo melepas tangan Cia tapi tangannya beralih ke pinggang Cia membuat Cia melotototkan matanya karena terkejut. "Kak..." "Nggk usah malu-malu kucing, bukannya kamu nggak ada malunya hmmm?" ucap Varo. Mereka memasuki lift khusus petinggi perusahaan. Varo membalikan badan Cia sehingga Varo memeluk Cia dan menc