Ini bukan masalah dan tidak pula aku permasalahkan, tetapi kenapa hatiku kecewa, ya? . . Menginap di rumah Papa Rei tidak buruk. Dikara sanggup beradaptasi. Sampai akhirnya, Dikara kembali pulang untuk siap-siap meluncur ke Bekasi. Begitu sampai di apartemen, Dikara melihat tatanan interiornya masih sama seperti saat dia datang terakhir kali ke sini. Di sisi lain, Daaron tampak begitu senang akan kehadiran Dikara di huniannya. Di sini mereka genap berdua. Hanya berdua. Kalau tidak salah, sekarang hari terakhir Dikara haid. Atau kemarin, ya? Itu yang Daaron pikirkan. Intinya, besok bisalah begitu dan begini. Tak perlu menunggu masa paling subur, setelah Daaron pikir-pikir lagi. "Langsung ke kantor?" tanya Dikara. Mereka baru saja tiba. Daaron mengangguk. Walau ini sudah pukul semb