MTIMH-44

680 Kata

Sekali, lagi. Sebelum baca ke cerita. Jika suka dengan cerita ini jangan lupa tinggalkan love dan komentar kalian juga, ya!  Kalian harus baca part ini sebelum baca part selanjutnya! Author mohon maaf karena kemarin ada kesalahan update, hehee.. ..... Anindira mengeliat kala tirai jendela di sebelahnya itu di buka dan membiarkan sinar matahari masuk melalui kaca jendela. Anindira menoleh ke arah jendela kemudian menyipitkan matanya, lalu ia mendapati Mita sedang tersenyum padanya. Masih dengan setengah kesadarannya, Anindira mencoba duduk namun tangan kekar yang berada di atas perutnya itu membuatnya susah bergerak. "Sudah bangun, Ra." Ujar Mita berdiri di dekat jendela. Anindira melotot, bukan terkejut karena adanya  Mita. Namun, karena ternyata tangan Evano lah yang membuatnya susa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN