“Nay, aku kerja dulu ya … kamu enggak ke kampus juga enggak apa-apa, nanti aku ijinin ke kampus kamu.” Ghazanvar tidak mendapat sahutan. Naraya tetap meringkuk di atas ranjang dengan membalut seluruh tubuhnya menggunakan selimut. Ghazanvar mengusap kepala Naraya dari luar selimut, dia berjongkok di depan Naraya. “Nay, kamu boleh membenci aku seumur hidup kamu tapi jangan tinggalin aku ya, Nay.” Ghazanvar memiliki firasat buruk sampai tadi malam dia sulit sekali untuk terlelap. Masih tidak ada jawaban dari Naraya. Ghazanvar beralih mengusap perut Naraya dari luar selimut. “De, Daddy pergi ya … jangan nakal, jagain Mommy.” Ghazanvar bergumam. Ghazanvar bangkit tapi dalam posisi membungkuk, dia mengecup kepala Naraya dari luar selimut barulah keluar dari kamar. Ada meeting penting yan