“Nay … mau ke mana sih? Buru-buru banget.” Afifah berlari menyusul Naraya yang kemudian jadi harus menghentikan langkah karena mendengar Afifah memanggil. “Sorry … itu abang Ghaza udah nunggu di parkiran.” Naraya menjawab sembari menyelipkan rambut ke telinga. Afifah yang melihat cincin tersemat di jari manis Naraya langsung meraih tangan Naraya. “Bagus banget sih cincinnyaaaa … jadi pengen tunangan.” Afifah mengusap cincin di jari manis Naraya menggunakan ibu jari. “Halaaaah ….” Naraya mengibaskan tangannya. Afifah dan Anggit ikut bahagia sewaktu Naraya menceritakan kalau dia telah tunangan dengan Ghazanvar. “Kamu pulang sama Anggit ya, Peh … aku ada perlu dulu sama abang.” Naraya menunjukkan tampang menyesal. “Aaaah … kamu mah, kemarin pergi sekarang juga pergi lagi jadi enggak ba