Menjual Keponakan Sendiri

1625 Kata

“Paman … bukannya ini rumah pak Surawijaya?” Naraya celingukan dari dalam mobil. “Iya … orangnya ada di rumah pak Surawijaya, pak Surawijaya yang menemukan orang yang merekam video tersebut.” Tentu saja paman Eka mengatakan sebuah dusta. Naraya tidak memiliki prasangka apapun, dia turun dari dalam mobil tua milik paman Eka. “Paman … apakah sopan datang pagi-pagi ke rumah orang?” Naraya merasa segan, langkahnya berhenti di depan teras rumah. “Paman udah menghubungi pak Surawijaya sebelumnya, makanya berani datang pagi-pagi.” Paman Eka selalu memiliki ribuan alasan untuk membuat lawan bicaranya percaya. Akhirnya langkah Naraya pun dilanjutkan hingga ke depan pintu. Tok … Tok … Ceklek … Surawijaya sendiri yang membuka pintu, senyumnya terkembang lebar begitu mendapati Naraya di tera

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN