Sampai di rumah kedua orang tua Ghazanvar, Naraya harus kembali terperangah karena terpesona dengan keindahan, kemegahan serta luasnya rumah itu. Tidak jauh berbeda dengan rumah kakek dan neneknya Ghazanvar yang beberapa waktu lalu sempat Naraya kunjungi. “Nay, tidur di kamar ta—“ “Nay tidur di kamar Abang, Mi! Abang tidur di kamar tamu …,” serobot Ghazanvar menghentikan ucapan mami sembari menarik tangan Naraya menaiki tangga. Mami Zara dan papi Arkana mengembuskan napas panjang, hanya bisa menatap nanar Naraya yang diseret Ghazanvar ke lantai dua. Mami Zara dan papi Arkana percaya kalau Ghazanvar tidak akan berbuat kurangajar di rumah ini, si sulung hanya sedang butuh bicara dengan calon istrinya. Di kantor Polisi tadi Ghazanvar belum meminta maaf dengan benar kepada Naraya. Sebe