Pelan tapi pasti, itu yang sedang dilakukan oleh Reagan malam ini pada kekasihnya. Meskipun gerak perlahan, tetapi pasti sudah mereka akan bercinta di akhir nanti.
Apalagi, sekarang wajah tampan nan dingin sang lelaki sedang menuju area paling nikmat di seluruh dunia. Jangan dibayangkan bagaimana sulitnya bagi Eleanor untuk bernapas. Mata terus terpejam, tak berani melihat sama sekali.
Ia lebih baik hanya menunggu apa yang akan terjadi, daripada melihat dengan mata kepala sendiri apa yang dilakuan Reagan kepadanya. Saat ini saja, ia justru menutup wajah dengan satu lengan dan menggigit ujung jari telunjuk tangan satunya supaya tidak berteriak.
Kenapa ingin berteriak? Tentu saja karena bibir Reagan mulai menyentuh bagian terluar dari celana dalamnya! Ia bisa merasakan pagutan demi paguta
