Mata Eleanor terbelalak melihat foto-foto yang dibagikan Sasya di grup chat kantor. “A-apa ini? Kenapa …?” Terengah hebat, telapak tangannya sontak menjadi sedingin es batu. Ia menggeleng lirih, menggeleng pedih, berharap apa yang ia lihat salah! Akan tetapi, di bagian mananya yang salah? Bagian Reagan memasangkan gelang berlian di tangan Malika? Atau di bagian kekasih rahasianya itu berciuman mesra dengan Malika di sebuah ruang tamu yang sangat mewah? “Ka-kamu … katamu akan pergi ke pertemuan bisnis? Ke-kenapa … kenapa kamu bertemu dengan Malika? Kamu ….” Eleanor menggeleng sambil tersengal. Udara di kamar mendadak menjadi sekian derajat lebih dingin daripada sebelumnya hingga ia memeluk diri sendiri, mengusap lengan berkali-kali. Terbata, bertanya entah pada siapa, “Aku dibohongi?”