Reagan duduk di sofa sambil mendekap putra pertamanya di lengan kekar. Entah sudah berapa kali ia ciumi wajah bayi yang baru berumur dua minggu itu. Rasa gemas dan sayang tidak bisa dipungkiri, rasanya begitu ajaib memandangi buah cintanya dengan Eleanor. “Dia tampan seperti kamu,” bisik Eleanor yang ikut duduk di sebelah sang Tuan Muda. Tertawa pelan, mengecup kening istrinya, Reagan menjawab. “Seperti yang pernah aku katakan. Rambutnya pirang seperti kamu. Dia akan tumbuh menjadi anak yang kuat.” Eleanor membelai pipi putranya, “Keane Gabriel Lycus. Mommy Zefa dan Mommy Ghea memilihkan nama yang begitu indah.” “Kamu tidak keberatan, ‘kan, mereka yang memilihkan nama? Ini cucu pertama. Mereka sangat bersemangat,” senyum Reagan memadang teduh. “Tidak masalah. Aku … you know, mereka me
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari