Malika datang ke rumah sakit dengan tersenyum bahagia. Ia merasa dunia tengah berpihak kepadanya. Eleanor tertangkap, siap disiksa hingga kehabisan darah. Lalu, tunangan tercinta baru saja mengakui kesalahannya karena sudah bersikap dingin selama dua tahun terakhir. “My Love!” panggil wanita kejam tersebut begitu melihat Reagan duduk di depan ruang ICCU bersama keluarga Lycus yang lain. Reagan menoleh, lalu tersenyum sendu. Dalam hati ia ingin melompat, lalu menembak kepala Malika dengan Glock-nya hingga otak terburai ke lantai. Akan tetapi, itu hanya di angan. Dia terlalu gila jika melakuannya saat ini juga. Bangkit dari kursi, menyambut Nona Muda Stalqher, kemudian memeluk erat, seolah rindu. Berbisik di telinga dengan nada mesra, “Terima kasih karena sudah mau datang kembali kemari.”