Bibir bertaut, desahan meluncur, lidah saling berkait, degup jantung melambai cepat dalam relung d**a. Gerakan kedua pirang beriringan, bergerak bersama dalam irama birahi cinta. “Aaahh,” lenguh Eleanor saat sesapan bibir Reagan terasa membasahi lehernya. Pasrah ketika kemudian kaos longgar yang ia pakai mendadak ditarik lepas dari kepala, meninggalkan dadanya hanya berlapis bra biru tua. Reagan menurunkan ciuman dari leher ke d**a. Mata melihat bekas merah yang ia tinggalkan di sana, lalu tertawa gemas. “Apa yang kamu pikirkan saat melihat kissmark dariku di kaca?” Tawa Eleanor terdengar malu-malu, “Aku berpikir kamu buas sekali!” “Sebenarnya, itu bukan apa-apa. Aku … bisa lebih buas dari itu,” bisik sang mafia tampan di telinga kekasihnya, belahan jiwa. “Mau kutunjukkan suatu hari