Lembar 57. Laki-laki bernama Senan

1720 Kata

Aryo duduk diam bersama Arum di salah satu meja Restoran mewah sambil menatap langkah Arion dan Hawa menuju lantai dua. Lantai dimana ruang VVIP berada. Orang sembarangan tidak mungkin bisa memesan ruangan privat itu. Aryo saja tidak bisa melakukannya meskipun dia memiliki uang. Tapi kenapa Arion yang mereka berdua pikir hanya orang biasa disambut sebegitunya oleh pelayan dan langsung diantarkan menuju ruang VVIP? Ribuan pertanyaan menghampiri kepala Aryo dan Arum. "Sebenarnya siapa laki-laki itu?" Arum bergumam sendiri. "Yang lebih menyebalkan Hawa kelihatan biasa saja melihat kita berdua menggunakan baju pasangan. Mungkinkah dia benar-benar sudah melupakanku?" Aryo juga bergumam sambil mendesah lelah. "Apakah kamu sungguhan mencintainya Aryo?" tanya Arum dengan wajah kesal. "Hawa it

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN