Tok, tok, tok. Suara ketukan pintu yang sangat nyaring, seketika membangunkan Dyra yang baru saja bisa tertidur setelah selesai menunaikan shalat subuh. Gadis itu menggeliat di atas tempat tidurnya, lalu menatap jam digital di atas nakas dengan mata menyipit, yang saat ini masih menunjukkan pukul delapan pagi. Suara ketukan dari pintu kamarnya kembali terdengar sangat nyaring, dan terdengar seperti memaksa untuk segera di bukakan. Sembari menguap, gadis itu segera turun dari atas tempat tidurnya untuk membukakan pintu. “Kok udah jemput sih? Kan janjinya jam sebelas!” gerutu Dyra saat melihat Azeil. “Kan kata kamu terserah aku. Lagian … jam segini baru bangun? Gak shalat subuh nih pasti!” tegur pria berkaus putih yang kini berdiri di depannya. Dyra hanya tersenyum menanggapinya,