Setibanya di lobby hotel, Azeil dan Dyra berjalan menghampiri Shane dan Kiara yang tengah duduk si kursi tunggu, dengan raut wajah merengut. Azeil mencoba bersikap biasa saja dan memasang wajah tak berdosa, lalu duduk di samping Shane, sedangkan Dyra berdiri di depan suaminya. Ia rangkul pundak sahabatnya itu, dengan seulas senyum tertampil di wajah tampannya. “Ayo, Bang!” ajak Azeil seakan tak terjadi apa-apa. Pria itu melirik tajam pada sahabatnya itu, lalu menghela napas dalam-dalam, dengan kedua tangan terlipat di atas d**a. “Bilangnya … mau nyusulin doang ke kamar hotel, taunya minta jatah dulu sama bini sebelum pergi!” gerutu Shane dengan bibir mengerucut ke depan. “Ih! Apaan sih, Bang? Gue gak ngapa-ngapain di kamar. Kita cuma ngobrolin sesuatu aja!” sahut Azeil. Pria itu pu