Jayden sama sekali tidak menyangka jika kata benci yang akan keluar dari bibir putranya. Dari sekian banyak momen indah yang ia bayangkan, tak terlintas putranya akan sangat membencinya. "Kenapa, Om?" tanya Rafael. "Tidak, ini sudah malam. Lebih baik Rafa tidur saja. Om akan menjaga disini," kata Jayden mengulas senyum tipis menutupi lukanya. Rafael mengangguk singkat. "Om juga tidur, nanti sakit kalau nggak tidur malam," ucap Rafael. Jayden mengiyakan dengan mengangguk berkali-kali, pria itu mengelus rambut Rafael dan tak henti menciumi tangannya. Setelah ini sepertinya tugasnya semakin berat, bukan hanya Agatha yang sangat membencinya, tapi juga anaknya. * "Satu suap lagi, Sayang. Buka mulutnya." Agatha menyuapi Rafael makan dengan telaten, anak itu makan dengan sangat lahap dan d