Pertanyaan Agatha hanya disambut senyuman tipis oleh Maxwell membuat wanita itu kebingungan. "Ganti baju dulu aja, aku ambilin obat. Setelah ini kita perlu bicara," kata Maxwell singkat. Agatha membuang muka, senyuman pahit itu terlihat menghiasi wajahnya yang cantik. Ia lupa, Maxwell ini bukan pria yang mudah untuk membahas tentang perasaan. Mereka tumbuh bersama sejak kecil, tapi Agatha masih tidak mengerti bagaimana sifat aslinya. Terkadang penuh perhatian, terkadang juga sangat acuh sekali. "Apa yang aku harapkan?" Agatha tertawa kecil, hampir saja punya pemikiran bodoh jika Maxwell memang mencintainya. "Dia hanya kasihan padaku," gumamnya lagi dengan nada rendah. * Maxwell membalut luka di tangan Agatha tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Pria itu hanya diam saja, padahal mereka