Jayden menggoyangkan gelas yang berisi wine di tangannya. Rahangnya cukup pegal karena hantaman dari Maxwell tadi. Seluruh ruangan di sekelilingnya terlihat remang, ia duduk diam memikirkan tentang Rafael.
Sejujurnya jauh di lubuk hatinya yang terdalam, Jayden juga merasa tidak tega melihat kondisi Rafael. Namun, hatinya juga tidak rela jika melihat Agatha akan melanjutkan hidup bersama orang lain.
Saat ini ia justru terbayang kenangan manisnya bersama wanita itu dulu. Sosok yang menjadi penyemangat dan memberinya warna dalam hidupnya.
"Aku sudah kehilanganmu selama 6 tahun, apakah aku harus kehilanganmu lagi?" lirih Jayden dengan helaan napas panjang.
"Aku tidak salah 'kan? Kami masih saling mencintai," ucapnya memberikan penghiburan pada dirinya sendiri.
Jayden membuka ponselnya,
