"Gultik?" Maxwell menarik bibir menjadi senyuman lebar tatkala langkah kakinya berhenti di depan warung penjual gultik yang ada di pinggir jalan. Tempat yang sangat jauh dari bayangan Maxwell akan kemauan istrinya. "Jadi, sesuatu yang anch anch itu gultik?" Kepala Maxwell menggeleng pelan, kini memutar pandangan hingga terhenti pada wajah cantik Agatha. "Hahaha ya memang, Sayang. Dari kemarin pengen sebenarnya, malam ini aku mau makan sampai puas," kata Agatha dengan ekspresi yang sangat tidak sabar. Maxwell tertawa kecil. "Jangan banyak-banyak, biasanya bingung kalau perut berlemak," tutur Maxwell, sangat hafal kebiasaan sang istri yang suka diet jika sedikit saja perut itu gendut. Padahal menurut Maxwell proporsi tubuh Agatha sangatlah ideal sekarang. "Dietnya nanti aja, dalam beber
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari