"Jadi lo resmi pacar gue."Zee menyeringai kecil. "In your dream."Ketus Quin sambil mengurai jabat tangan mereka. "Love you too."Zee terkekeh pelan. Quin memutar bola matanya malas. "Go to the hell!"Seru Quin geram. "Ga profesional."Ejek Zee. Quin menatap Zee tajam dengan mata biru lautnya. "Gue selalu profesonal."Tegasnya. "Kalo gitu,lo harus jadi pacar gue."Zee sekali lagi menyeringai. Quin sejenak mengalihkan pandangannya sambil membuang nafas beratnya. "Ok,gue mau."Bisiknya tanpa melihat kearah Zee. "Good girl."Puji Zee sambil menepuk halus puncak kepala Quin. Quin menampik kasar tangan Zee yang masih di kepalanya. "Ga sopan."Kritiknya. "Gitu doang ngambek."Ejek Zee. "Y aja."Quin kembali memakai helmnya dan menyalakan mesin motornya. "Mau kemana?"Zee memutar kunci motor