Prolog

158 Kata
Kiesza itu terus mengumpati Zee yang enggan beranjak dari hadapannya. “Minggir gue mau lewat.Lo kira ini sekolah punya lo?”Runtuk Kiesza. Bukannya minggir Zee hanya terkekeh pelan melihat ekspresi wajah Kiesza yang dianggap ‘menggemaskan.’ “Lo lucu deh,jadi pacar gue ya?”Zee tersenyum lebih lebar ketika wajah Kiesza lebih terlihat kesal.Ah,Kie gemesin pengen gue culik deh.Batinnya. Kiesza mendelik tajam.Gimana bisa dia ngajak anak orang pacaran udah kaya ngajak anak orang beli premen.Batinnya. “Em...”Kiesza mengetuk dagunya seolah sedang berfikir keras. “Lo pernah liat kebo kawin sama kambing?”Tambahnya. “Enggak,dan itu mustahil.”Zee menhendikan bahunya. Kiesza tertawa sumbang.Jelas dari nada tertawanya sedang mengejek pria di depannya. “Itu jawaban gue,enggak dan mustahil gue mau jadi pacar lo.”Kiesza menepuk bahu Zee keras sebelum berlalu meninggalkan pria yang  masih diam mematung  di tempatnya. Bodoh,dia tidak akan mau masuk perangkap playboy cap kaki tiga seperti Zee.Tidak,dan tidak anak pernah.        
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN