Mendapatkan Restu

1776 Kata

Sejenak, suasana pun terasa hening. Hanya terdengar suara napas serta hembusan angin malam yang bertiup dari arah celah-celah jendela. Revan menatap wajah Mariam yang terlihat akan memberikan banyak pertanyaan kepadanya dan Revan mendadak sangat gugup sekali. Bahkan rasa gugupnya itu mengalahkan perasaan dirinya yang harus menghadapi pemimpin perusahaan paling terbesar di Amerika saat itu. "s**t! Kenapa ini terasa sangat menegangkan sekali!" Umpat Revan di dalam hatinya. Revan pun mulai mengeluarkan keringat dingin yang sudah meluncur bebas dari dahinya. Sehingga, Revan pun mencoba untuk menghapus keringat dari dahinya dan mengeluarkan bunyi kecil yang membuat Mariam menggerakkan bibirnya. "Kamu kenapa Van?" Tanya Mariam kepada Revan. Mendengar itu, Revan langsung menghentikan gera

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN