Di pagi hari, Tasya masih sibuk bergelung dalam selimut hangat yang membungkus tubuhnya yang hangat. Ia masih setia dengan mimpi indahnya bersama Alaric. Sementara Alaric sudah terbangun sejam yang lalu, tak ada gerakan dari tubuhnya untuk beranjak dari tempat tidur, bahkan tangannya masih setia berada di punggung wanita yang kini tertidur pulas itu. Selimut yang menutupi Tasya melorot dan membuat gairah Alaric memuncak saat melihat gundukan daging kembar yang tidak ditutupi apapun menyembul keluar. Tangannya perlahan merayap kurang ajar untuk meremas gundukan merah muda itu, membuat pemiliknya mendesah gelisah dalam tidurnya. "Ah... ah Alaric, hentikan!" Tasya menepis tangan Alaric yang masih sibuk memainkan payudaranya. Alaric mendekat ke telinga Tasya dan berbisik, "Adikku terba