Darren tidak tahu, tempat yang dikunjungi, ketika memasuki pintu berwarna hitam terbuat dari besi. Dia hanya diminta menenteng tas Enzi yang terasa berat. Hingga terdengar suara-suara asing di telinganya. Rupanya dia memasuki sasana tinju, beberapa atlet tinju terlihat melakukan pemanasan dan sparing. Darren mengikuti Enzi yang mengarah ke satu ring, dimana sudah terdapat beberapa orang berbadan besar dan bertato. Enzi melakukan tos dengan orang-orang itu. mata Darren tertuju ke satu pria berbadan besar dengan tato menghiasi tubuhnya. Dia hanya memakai celana khusus tinju. Bukan badannya yang besar atau tatonya yang banyak yang membuat Darren terpaku. Namun dia merasa pernah melihat orang itu. “Itu yang namanya Anto,” bisik Enzi. Darren terkejut, tak sengaja menjatuhkan tas Enzi dan s