Beberapa bulan berlalu, Max dan Amira menjalani LDR. Mereka masih berhubungan dengan baik walau keduanya terpisah jarak yang sangat jauh. Sudah banyak sekali pria yang berusaha menarik perhatian Amira tapi Amira selalu saja menolak dan mengatakan bahwa dia sudah punya kekasih. Seperti hari ini, seorang pria merayunya di depan pintu perusahaannya sendiri. "Maaf, aku tak punya banyak waktu. Aku harus ke perusahaanku." kata Amira. " Tunggu dulu, aku belum selesai bicara. Berapa nomormu hm?" Amira tersenyum simpul. "Maaf, aku harus pergi." Belum sempat pergi, pria itu menggenggam lengan Amira. "Ayolah, jangan malu-malu. Aku tahu kau pasti jual mahal, kan?" Ucapan yang di lontarkan oleh pria itu membuat Amira naik darah terlebih saat ini dia memegang lengannya. Dia tersenyum manis pada p