Bencana

1019 Kata

Sesuai dengan janji, Max membawa Amira ke desa Anggrek. "Amira cepatlah." kata Max, "Iya sabar." sahut Amira dari dalam kamarnya. Amira akhirnya keluar dari kamar dengan tas punggung yang dipakainya. Mereka berdua lekas menuju mobil Max setelah Max mengunci apartementnya. Amira selalu berceloteh panjang lebar pada Max. Mengatakan apa yang ingin dikatakan pada Neneknya dan lain-lain. Sementara Max hanya tersenyum simpul mendengar celotehan 'kekasih kecilnya'. Melihat sesuatu yang menarik, Max menepikan mobilnya di tepi jalan raya dan bergerak keluar dari mobilnya. "Om mau kemana?" tanya Amira melihat Max keluar. "Aku punya urusan lain, kau tunggu di sini ya." Max berjalan meninggalkan mobilnya beserta Amira di dalam mobil tersebut. Dia masuk ke dalam sebuah toko. Hanya beberapa men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN