Beberapa hari berlalu, Amira masih di rawat rumah sakit dengan gips yang dia pakai di salah satu kakinya. Anna selaku wali yang sudah berjanji mengajari Amira selalu rutin berkunjung ke rumah sakit begitu juga Max yang selalu mendampingi Amira.
Hari itu, Max membawa Amira jalan-jalan ke taman rumah sakit. Dengan tertatih-tatih dia mengikuti Max yang bersabar membimbingnya. "Bagaimana dengan kakimu, apa sudah baikan?"
"Iya Om, tapi masih agak sakit." sahut Amira.
"Bersabarlah, nanti juga akan sembuh sendiri. Kau mau tidak mencoba jalan sendiri?"
"Om nggak akan pegang Amira ?" Amira balik bertanya.
"Tentu tidak sayang, kau harus mencoba sendiri supaya kami bisa lebih cepat sembuh."
"Om akan berdiri tak jauh dari Amira dan Amira harus mencapai Om sendiri."
"Oh begitu. Baik Om." Max me
