Bab 36. Kemarahan Rafka

1145 Kata

Happy Reading. "Pak, benar lokasinya di sini!" Rafka mengamati sebuah rumah di tengah hutan dan langsung keluar dari dalam mobil dan berlari kencang. Sedangan di dalam rumah itu. “Tolong ... hentikan ... Kendra, aku mohon jangan melakukan ini,” rintihnya, suaranya teredam oleh tangis. Air matanya mengalir deras, membasahi pipinya yang pucat. Namun, teriakannya hanya teredam oleh amarah dan nafsu Kendra. Kendra mendekat, napasnya membara di wajah Maureen. “Tenanglah, sayang. Ini akan menyenangkan,” bisiknya, suaranya serak dan penuh ancaman. Tangannya bergerak kasar, meremas tubuh Maureen, membuat gadis itu meringkuk kesakitan. Maureen meringkuk, tubuhnya gemetar ketakutan. Ia bisa merasakan hawa panas yang terpancar dari tubuh Kendra, membuat bulu kuduknya berdiri. Bau parfum yang men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN