Ajeng mengangguk sebagai jawabannya. Dia juga mencintai Boy dan sudah bosan menjanda terus apalagi anaknya juga sudah besar. Boy terlihat senang sekali lalu memasukkan cincin emasnya ke jari manis Ajeng tapi tidak bisa masuk. Ajeng tidak ingin membuat Boy malu lalu menyodorkan jari kelingkingnya. Boy tersenyum malu lalu memasukkan cincinnya di jari kelingking Ajeng. Setelah itu dia berdiri dan mengecup kedua punggung tangan Ajeng dengan bahagia. "Terima kasih Ajeng terima kasih sudah menerima lamaran ku" Boy ingin memeluk Ajeng tapi malah dihalangi oleh Aaron. "Jangan!! bukan muhrim!! hus hus!! " Aaron langsung melindungi mamanya jangan sampai Boy macam-macam dengan mamanya. "Aaron anakku. Akhirnya cita-citaku menikahi mamamu tercapai juga. Aku akan berusaha menjadi papa yang baik un