Boy pulang dengan perasaan sedih dan marah karena baru saja dikeluarkan dari boyband. Tapi dia tidak mau membuat Ajeng kepikiran apalagi kondisi istrinya itu sedang hamil.
"Boy apakah ada masalah? kenapa kamu terlihat murung? " tanya Ajeng merasa bersalah.
"Tidak apa-apa. Aku memutuskan untuk berhenti karena pinggangku ini sering sakit kebanyakan joget. Apa kamu tidak masalah kalau aku berhenti kerja? rencananya aku mau jualan seblak" Boy terpaksa berbohong agar Ajeng tidak sedih jika tau dirinya dipecat.
"Tentu saja tidak masalah. Kalau kamu udah capek joget tidak apa-apa kok. Kan uang tabungan kita sudah banyak. Apapun pekerjaanmu aku akan selalu mendukungmu sayang" ucap Ajeng menyemangati suaminya. Boy merasa beruntung sekali tidak mendapatkan istri sebaik Ajeng. Dia memeluk istri
