"Alhamdulillah usaha kita makin berkembang. Ayah senang melihatmu bisa sukses seperti sekarang dan membantu perekonomian warga di sini." Aku tersenyum haru. Ayah benar. Aku pun merasa senang sebab bisa membantu perekonomian warga disekitarnya dengan mempekerjakan para wanita yang ingin berpenghasilan. Usaha konveksi yang aku dirikan makin berkembang dengan jumlah karyawan yang juga makin bertambah. Apalagi setelah aku menerima tawaran kerja sama dari Mas Abidzar. Tujuh bulan sudah pasca perceraianku dengan Mas Bima dan kami belum pernah bertemu lagi setelahnya. Kerinduan yang kerap kali singgah segera kutepis dengan menyibukkan diri mengurus pekerjaan. Saat ini kami sudah bukan siapa-siapa dan aku tidak boleh merindukan suami orang. Sebesar apa pun perasaanku pada Mas Bima, aku harus
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


