"Mas ... kenapa kita malah ke sini?" Mas Bima sama sekali tak menghiraukan pertanyaanku. Dengan santainya pria itu menggendongku menuju kamar kami disertai senyum penuh arti. Entah apa yang ada dalam pikiran suamiku ini hingga ia mengabaikan kondisi istri mudanya yang sedang sakit dan memilih tetap bersamaku. "Mas!" "Jangan banyak bicara. Sudah kubilang, kamu harus dihukum karena berniat meninggalkankanku," ujarnya menyeringai. Mataku memicing saat ia merebahkan tubuhku ke atas tempat tidur dan membuka satu per satu kancing kemeja yang ia kenakan. "Mas mau apa?" Kutahan dadanya saat ia mengungkung tubuhku dengan tubuhnya. Mas Bima menatapku sayu dengan tangannya yang mulai bergerilya. Ia membelai pipiku ... lalu turun ke area leher dan membubuhkan kecupan kecil di sana. "Mas." Mata

