"Bima!" "Berhenti!" "Bima! Hapus dulu rekamannya!" Teriakan Mama Ambar tak kuhiraukan. Gegas aku keluar dari rumah sebab sudah tidak sabar ingin menemui seseorang yang ternyata bermuka dua. Sungguh tega orang itu yang ingin menyingkirkan istriku, padahal selama ini hubungan mereka sangat dekat, bahkan Namisya sudah memberinya kepercayaan. "Bima!" "Arght!" Satu pukulan tiba-tiba mendarat di punggungku. Aku yang tidak siap sempat terhuyung dan hampir saja terjatuh. Dengan cepat aku menyeimbangkan tubuh. Bersiap menghadapi pria simpanan Mama Ambar yang ternyata punya nyali untuk melawanku. "Sudah kubilang jangan berani menipuku! Cepat hapus rekaman itu atau Romi akan menghabisimu!" Mama Ambar berteriak dan menyeringai. Wanita iblis itu mengira aku akan takut dengan gertakannya. Pa

