Bab 31

1478 Kata

"Sepertinya dugaanku yang benar, Mas. Mbak Nami sangat kentara terlihat cemburu. Dia masih mencintai Mas Bima seperti dulu," ujarku saat kami sudah berada di kamar. Malam ini adalah malam kedua kami menjalankan sandiwara di depan istri pertama suamiku itu. Mas Bima tersenyum kecil. Ia pasti sangat bahagia mengetahui Mbak Nami masih mencintainya. Pria itu menatapku. Untuk sesaat pandangan kami beradu sebelum dia memutusnya lagi dan berdehem pelan. "Maaf kalau malam ini Mas membuatmu tidak nyaman. Tadi ... Mas menyentuhmu lumayan intim," ujar Mas Bima saat kami telah memasuki kamar. Sandiwara malam ini membuat kami sangat canggung, terlebih aku memakai pakaian yang cukup terbuka di depannya. Mas Bima memeluk tubuhku, mengecup rambutku, dan membelai pipiku. Perlakuan pria itu hanya sebat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN