Bab 28

1355 Kata

"Nanti kita bahas ini lagi. Sekarang Mas harus mencari Nami sama Vano. Kamu baik-baik di rumah." Tanpa menunggu jawaban dari Salwa, aku bergegas pergi dari kediaman Mama yang kali ini tidak membuatku nyaman saat menginjakan kaki di sana. Salwa tak lagi menahanku. Mungkin ia paham aku sedang terburu-buru. Untuk saat ini, mencari keberadaan Nami dan Vano adalah hal yang paling penting dari apa pun, termasuk membahas tentang nasib pernikahanku dengan Salwa. Tak aku pungkiri hati ini sedikit lega saat Salwa sendiri yang meminta perpisahan. Aku bisa melepasnya dengan mudah sebab aku belum pernah menyentuhnya. Tak apa ia menggugatku dengan alasan tidak adil dan tak pernah memberinya nafkah batin. Aku ikhlas nama baikku jadi taruhan asalkan bisa terlepas dari pernikahan yang tidak aku inginkan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN