Balada Kopi Satu Galon

1006 Kata

Amel mendengus. Bibirnya bergerak kanan-kiri mengingat ucapan Resti yang saat ini menunggu kopi satu galon buatannya. Astaga! Dia kan tadi hanya menggertak, kenapa anak itu justru beneran minta dibuatkan. Kesel Amel jadinya. "Gini banget jadi ibu tiri, Rabb!" lirih Amel menatap kopi sachet'an yang baru saja ia beli melalui aplikasi Go-Shop. Tidak tanggung-tanggung. Amel telah memperkirakan berapa boks kopi yang harus ia seduh dan, 'Hualaaaaaa,' lima belas dus kopi kekinian dengan satu varian rasa. "Gempor tangan gue Ya Allah. Amel bertaubat dibawah bimbingan kesesatan calon Imam Hamba Ya Allah." Para asisten rumah tangga Hang terkikik geli mendengar ratapan Amel. Mereka tak menyangka akan mendapatkan calon nyonya seunik Amel. Bibirnya yang tanpa filter, belum lagi kelakuan menakjubka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN